Lebih dari 100 tahun yang terakhir, suatu kawasan yang berada di sektiar wilayah kepulauan karibia telah menarik perhatian yang sangat besar. kawasan yang dikenal dengan nama Segitiga Bermuda (Bermuda Triangle) ini telah menjadi kuburan bagi banyak kapal dan pesawat terbang beserta awaknya yang melintas disana. Anehnya, tak ada satupun jejak yang dapat mengarahkan kepada petunjuk mengapa mereka tiba-tiba hilang.
Legenda pertama Segitiga Bermuda diawali oleh kisah Christoporus Colombus. Dalam perjalanannya menemukan tanah sumber rempah-rempah akhirnya justru mengantarkan dia menemukan Amerika, Colombus mengalami suatu masalah saat memasuki Laut Sargasso.
Selama Lebih dari satu minggu, kapal Colombus berkelana di Karibia tanpa menemukan daratan. Para awak kapal yang sudah merasa berada dekat dengan daratan ketika melihat rumput laut dan burung-burung darat harus kecewa ketika setelah beberapa hari tak menjumpai daratan. Tak lama setelah itu, Colombus juga menemukan kompasnya menjadi kacau. Namun, untuk meredam kegalauan dan kecurigaan para awak, ia sengaja menyembunyikan masalah itu.
Legenda modern dari Segitiga Bermuda segera dimulai setelah lima pesawat angkatan laut AS (flight 19) hilang pada suatu misi pelatihan di tahun 1945. Kelima pesawat yang dipimpin oleh Letnan Charles Taylor dengan 13 orang pilot lainnya hilang tanpa jejak di Segitiga Bermuda. Kerusakan pada kompas Letnan Taylor dianggap sebagai faktor utama penyebab nasib buruk yang dialami penerbangan ini sehingga kehilangan arah dan akhirnya kehabisan bahan bakar dan jatuh ke laut. Namun, sebuah laporan resmi kemudian menyimpulkan bahwa peristiwa tragis ini terjadi karena sebab-sebab misterius, terutama berdasar rekaman antar pilot. Misi pencarian yang segera dilakukan tidak menemukan hasil memuaskan. Bahkan salah satu pesawat pencari yang paling aawal diberangkatkan pun ikut hilang. Hingga kini, Kelima pesawat Avenger yang tergabung dalam Flight 19 beserta seluruh awaknya masih dalam misteri Segitiga Bermuda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar